Cawan Hidup

Juli 2, 2011 § Tinggalkan komentar

Ada masa dimana kebahagiaan dalam cawan itu, kita reguk lupa hingga tak bersisa. Sedangkan kesedihan yang kita tuang, meluber melewati batas tampung cawan itu. Lalu membasahi wajah dengan airmata. Tapi diantaranya, gelembung-gelembung hampa menjadi bagian dari setiap tetes rasa yang kita tuangkan kedalam cawan.

Tak terhindarkan, bahkan pada cawan yang  kita reguk habis indahnya itu. Hampa berkuasa pada ketiadaan yang kosong. Dan seketika kehidupan penuh erangan jiwa-jiwa gelisah. Apa pernah kau dengar itu? Saat berada didalam bis kota yang penuh dengan manusia yang saling berdesakan, erangan itu terdengar. Hanya melukis wajah yang termenung  menatap jalan dari balik kaca bis kota itu.

« Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently browsing the Puisi category at Jambangelit.